Kendari – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi adanya potensi peningkatan curah hujan dan tinggi gelombang dalam periode sepekan kedepan di sebagian wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dikutip dari press rilis BMKG Sultra, Kondisi tersebut dipicu akibat adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti tekanan rendah di utara Sulawesi.
“Berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya, terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Selatan memasuki Laut Banda Timur Sulawesi, Perairan Wakatobi, hingga Perairan Bau bau dengan kecepatan angin lebih dari 20 Knots,” tulis Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari, Sugeng Widarko dalam keteranganya.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Sultra memperkirakan dalam tujuh hari ke depan akan adanya potensi cuaca ekstrem.
“Potensi cuaca ekstrem yakni curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebar yang dapat disertai kita atau petir dan angking kencang,” terangnya.
Terkait kondisi tersebut, BMKG Sultra mengelurakan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana alam yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem.
“Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi. Seperti Perairan Manui Kendari, Perairan Baubau, Perairan Wakatobi, Perairan banggai bagian Selatan dan Laut Banda Timur Sultra, agar tetap selalu waspada, terutama mulai tanggal 7 Mei 2022,” ucap Sugeng Widarko dalam keterangan tertulisnya.
