Anggota Penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terdiri dari para Kasat Reskrim jajaran, personel Krimsus dan Krimum beserta Reserse Narkoba mengikuti pelatihan Peningkatan Profesionalisme Layanan Bahasa dan Hukum
Total 52 peserta mengikuti pelatihan ini yang diselenggarakan dengan menggandeng Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara, yang bertempat di Aula Dachara.
Pelatihan dilaksanakan sebagai bukti sinergisitas tindak lanjut kerjasama, antara Polda Sultra dan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara terutama dalam penanganan kasus yang membutuhkan ahli bahasa.
Dalam pelatihan peningkatan Profesionalisme, menghadirkan pemateri Prof Aminuddin, guru besar linguistic forensic dari Kementerian Pendidikan.
Kapolda Sultra Irjen Pol Drs Teguh Pristiwanto saat membuka kegiatan ini mengatakan bahwa bahasa sangat penting karena penafsiran bisa beda bila keliru dalam menempatkan bahasa yang tepat.
“Kami dukung kantor bahasa Dalam pengembangan dan Fasilitasi bahasa dan Hukum kepada Polda Sultra sesuai MoU antara Polri dan Kementerian Pendidikan,” kata Irjen Teguh, Senin (28/3/2022)
Diketahui untuk Polda Sultra yakni Subdit V Tipidsiber Dit Reskrimsus tahun 2021 cukup banyak menangani kasus yang memerlukan pendapat dari ahli bahasa hingga 389 kasus.
Sehingga dalam proses penanganan kasus diharapkan kepada penyidik dapat meningkatkan kompetensi dalam berbahasa yang berkaitan dengan bahasa hukum.
Apple telah mengenalkan Apple M1 sebagai chip pengganti CPU Intel di komputer Mac.
Salah satu fitur yang dikenalkan dengan kehadiran Apple M1 adalah bisa menjalankan beragam aplikasi dari iOS secara native atau langsung
Hal ini bisa dilakukan karena arsitektur CPU yang didesain oleh Apple baik di Mac dan iOS.
Para pengguna komputer Mac seperti MacBook Pro, MacBook Air dan Mac Minidengan Apple M1 bisa langsung mengunduh aplikasi iOS dari Mac App Storedan gunakan untuk beragam keperluan.
Namun karena metode input di komputer Mac menggunakan mouse dan keyboard sedangkan di iOS cenderung ke layar sentuh, mungkin ada beberapa aplikasi yang belum dapat digunakan secara optimal.
Ada 2 cara yang dapat digunakan oleh pengguna Apple M1 untuk dapat menjalankan aplikasi iOS secara native. Berikut ini daftar penjelasannya:
Download dari Mac App Store.
Di komputer Mac yang menggunakan Apple M1, silakan masuk ke Mac App Store. Pastikan kamu sudah login dengan Apple ID yang biasa digunakan pada perangkat iPhone atau iPad.
Lakukan pencarian untuk nama aplikasi yang ingin kamu unduh. Tekan tab iPhone & iPad Apps di bagian jendela informasi utama. Setelah selesai download silakan langsung buka dengan menekan tombol Open.
Penjelasan lengkapnya dapat kamu cek di video YouTube dari akun Andrew Tsai berikut ini yang mencoba LumaFusion for iOS di Mac:
Download .ipa dengan iMazing
Selain lewat Mac App Store, pengguna Mac Apple M1 juga bisa mengunduh dokumen installer aplikasi dengan format .ipa yang mungkin sudah kamu kenal.
Beberapa tahun lalu lewat iTunes, kamu bisa mengunduh .ipa ke komputer atau berasal dari mode backup and sync perangkat iOS. Namun fitur ini sudah lama dihapus oleh Apple.
Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan aplikasi iMazing untuk mengunduh dokumen .ipa dari perangkat iOS ke komputer Mac dengan Apple M1 dan lakukan proses instal sebelum digunakan.
Hubungkan perangkat iOS ke Mac dengan Apple M1 yang sudah terinstal iMazing.
Pilih tab Apps pada perangkat tampilan iMazing untuk iPhone yang kamu gunakan.
Pilih Manage Apps di bagian tab bawah.
Pilih Library di layar bagian manage.
Unduh aplikasi yang diperlukan.
Klik kanan di bagian list aplikasi yang sudah diunduh dan pilih Export ipa.
Klik 2x di dokumen .ipa untuk proses instalasi.
Sebagai catatan, proses instal .ipa ini tetap akan melakukan pengecekan apakah aplikasi diunduh dengan Apple ID yang sudah terdaftar di komputer Mac.
Dari penelusuran tim MakeMac, beragam aplikasi iOS dikabarkan dapat berjalan normal lewat fitur ini di Apple M1.
Mulai dari Spotify, Netflix, GMail, Slack, dan lain sebagainya. Bahkan untuk Netflix, pengguna bisa mengunduh dokumen film seperti yang biasa digunakan di Netflix for iOS.
Namun sementara ini beberapa dari aplikasi tersebut tidak dapat menggunakan mode resize window dan input trackpad yang terasa agak aneh karena biasanya menggunakan layar sentuh
Jenasah almarhum Letda Marinir Muhammad Ikbal, perwiraTNI asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yang gugur di Papua rencananya akan tiba sore ini di Kendari.
Sebelum diberangkatkan ke Kendari, terlebih dulu akan dilaksanakan upacara pelepasan jenazah di Papua dan diberangkatkan ke rumah duka menggunakan pesawat udara transit di Makassar, kemudian menuju di Kendari Sulawesi Tenggara. Setiba di Kendari akan dilakukan upacara penyerahan jenasah kepada keluarga dan selanjutnya menuju diantar menuju rumah duka dan akan dilakukan pemakaman di pekuburan keluarga di Desa Anggotoa, Kabupaten Konawe.
Berikut rincian penerbangan pesawat rute penerbangan jenasah yakni penerbangan Timika – Kendari via Lion Air JT3763 tanggal 28 Maret 2022 sbb:
– Pkl 11.35 Wit take off Timika tujuan Makassar
– Pkl 13.25 Wita Landing Makassar, transit, dilanjutkan Pkl 14.40 Wita take off tujuan Kendari via Lion Air JT994
Kendari merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang diresmikan sebagai kota madya pada 27 September 1995. Menurut catatan sejarah, terbentuknya Kota Kendari diawali dengan terbukanya Teluk Kendari menjadi pelabuhan para pedagang. Sedangkan asal-usul nama Kendari sendiri berasal dari kata Kandai, yakni alat dari bambu atau kayu yang digunakan penduduk Teluk Kendari untuk mendorong perahu.
Kendari Asal-usul nama Kendari diduga muncul pada 1926 dan konon diberikan oleh orang Belanda. Namun, banyak ada juga yang meyakini bahwa nama Kendari telah muncul jauh sebelumnya, tepatnya pada abad ke-16. Sejarah menyebut bahwa pada permulaan abad ke-16, bangsa Portugis berlayar ke arah timur Nusantara untuk mencari Kepulauan Maluku yang dikenal kaya akan rempah-rempah. Dalam perjalanannya itu, mereka singgah di Teluk Kendari dan bertemu dengan orang yang sedang membawa rakit. Orang-orang Portugis tersebut segera mendekati mereka dan menanyakan nama kampung yang saat itu sedang disinggahi. Namun, karena keterbatasan bahasa di antara mereka,
pembawa rakit mengira orang-orang Portugis menanyakan tentang pekerjaannya. Alhasil, penduduk itu menjawab dengan kata Kandai, yang artinya adalah dayung atau mekandai (mendayung). Jawaban yang diberikan oleh pembawa rakit kemudian dicatat oleh bangsa Portugis,
bahwa kampung yang mereka singgahi itu bernama Kandai. Lama-kelamaan sebutan Kandai berubah menjadi Kandari dan kemudian berubah menjadi Kendari. Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Binjai Sejarah Kota Kendari Kendari pada awal abad ke-16 Sejak dulu, Teluk Kendari dikenal oleh para pelaut Nusantara dan Eropa sebagai jalur persinggahan dari dan menuju Ternate atau Maluku.
Peta Portugis pada awal abad ke-16 telah menunjukkan adanya perkampungan di Pantai Timur Celebes atau Sulawesi. Dalam sastra lisan suku Tolaki, wilayah Teluk Kendari disebut dengan nama Lipu I Pambandahi, Wonua I Pambandokooha, yang merupakan salah satu daerah di pesisir timur Kerajaan Konawe. Kendari pada abad ke-19 Penemu, penulis, dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah seorang pelaut Belanda bernama Jacques Nicholas Vosmaer. Pada 1828, Vosmaer diberi tugas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk melakukan observasi ke jalur perdagangan di pesisir timur Sulawesi, yaitu Teluk Kendari. Ia lantas pergi mengunjungi Teluk Kendari, dan pada 9 Mei 1831 membangun istana raja Suku Tolaki. Karena itu, Vosmaer pun diizinkan mendirikan loji atau kantor dagang.
Tanggal 9 Mei kemudian dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari. Pasalnya, peristiwa itulah yang menjadi titik tolak perkembangan Kendari menjadi kota pusat pemerintahan dan perdagangan. Pada akhir abad ke-19, para pelayar dari Bugis dan Bajo melakukan aktivitas perdagangan di Teluk Kendari. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan pemukiman kedua etnis tersebut di sana. Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Banyuwangi Ditetapkan sebagai ibu kota Sulawesi Tenggara Pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang,
Kendari adalah kawedanan sekaligus ibu kota Onder Afdeling (wilayah administratif yang diperintah oleh Belanda). Seiring dengan berkembangnya perdagangan dan pelabuhan laut di Kendari saat itu, maka kota ini terus tumbuh menjadi ibu kota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959. Penetapan Kota Kendari sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara dicantumkan dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964. Saat itu, wilayahnya masih terdiri dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga.
Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978 mengubah status Kendari menjadi Kota Administratif yang meliputi tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kendari, Mandonga dan Poasia. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Kota Kendari, maka dikeluarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 1995, yang menetapkan Kota Kendari sebagai Kota Madya Daerah Tingkat II. Referensi: HM, Zaenuddin. (2017). Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe. Jakarta: PT Zaytuna Ufuk Abadi.
Wisata kuliner di Kendari cukup beragam meski didominasi oleh olahan seafood. Beberapa tempat kulineran sudah ada sejak lama yangmemberikan nuansa yang berbeda.
Kota Kendari tak hanya terkenal dengan wisata pantainya yang mempesona, namun juga terkenal dengan kulinernya yang menggugah selera. Sajian sajian yang menggoyang lidah akan membuat Anda sayang untuk melewatkan wisata kuliner begitu singgah di Kendari. Untuk bisa mencicipi yang kelezatan kuliner khas Kendari, tentunya harus singgah ke tempat makan yang sudah terjamin nikmatnya. Berikut, beberapa tempat wisata kuliner di Kendari yang terkenal lezat untuk Anda kunjungi.
beritakendari.net 20 organisasi relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) se-Kabupaten Banyumas menggelar silahturami sekaligus mendeklarasikan satu komando ‘Madep Mantep 2024 Bersama Jokowi’.
Penanggung jawab acara Timbul Andi Wibowo mengungkapkan, kegiatan ini juga sekaligus memantapkan komitmen dari para elemen relawan untuk terus mengawal segala kebijakan dan sikap dari Presiden Jokowi. Menurutnya, kerja nyata dari yang selama ini diusung oleh Jokowi sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
“Oleh karena itu, kami relawan Jokowi se-Kabupaten Banyumas satu komando ‘Madep Mantep 2024 Bersama Jokowi'” kata Timbul di Gor Satria, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (27/3/2022).
Menurut Timbul, kegiatan ini sekaligus sarana untuk meningkatkan persaudaraan dan mempererat tali silahturahmi lintas relawan Jokowi se-Kabupaten Banyumas. Mengingat, seluruh elemen relawan masih memiliki visi yang sama untuk terus mengawal Presiden Jokowi.
Timbul memaparkan, relawan yang juga bagian dari masyarakat Indonesia telah melihat kerja keras yang dilakukan Jokowi untuk kemajuan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia.
Hal itu tercermin dari seluruh kebijakan penanganan dan pengendalian Pandemi Covid-19, khususnya di Indonesia. Jokowi, kata Timbul, telah melakukan berbagai macam strategi terkait penanganan kesehatan untuk masyarakat. Bahkan, hal itu telah diakui keberhasilannya di mata dunia.
“Bahkan penanganan Pandemi Covid-19 dapat menumbuhkan solidaritas dan kebersamaan serta kepedulian antar lintas agama dalam bahu-membahu mengatasi pandemi ini,” ujar Timbul.
Selain kebijakan penanganan kesehatan, menurut Timbul, Presiden Jokowi juga terus melakukan kebijakan untuk terus bergeraknya laju pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah Pandemi Covid-19.
“Dari sisi ekonomi, pada triwulan kedua 2021 ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen setelah terkontraksi minus 5,32 persen pada awal pandemi. Sementara itu, pada level sosial ekonomi mikro, daya beli, geliat UMKM, dan ketahanan sosial masyarakat tetap terjaga,” ucap Timbul.
Ditengah konsentrasi penanganan Pandemi Covid-19, Timbul menyebut, Presiden Jokowi tetap berjuang keras melanjutkan program pembangunan SDM dan infrastruktur serta perekonomian. Timbul pun menyatakan, contoh konkret dari kerja nyata yang dirasakan oleh masyarakat diantaranya adalah, pembangunan jalan tol, jembatan, bendungan, embung, pelabuhan hingga bandara.
“Selain infrastruktur pembangunan SDM pun sangat optimal diupayakan melalui kebijakan merdeka belajar, digitalisasi pendidikan, beasiswa semua level pendidikan, dan peningkatan gizi anak-anak Indonesia. Upaya penegakkan keadilan diwujudkan melalui program pembagian sertifikat tanah untuk rakyat tidak mampu dengan total capaian 32,9 juta sertifikat per Mei 2021, penanganan mafia pertanahan, dan penyelesaian konflik agraria,” tutur Timbul.
Dengan adanya keseluruhan hal itu, Timbul berpandangan bahwa, di tangan Presiden Jokowi, Indonesia semakin baik warga semakin makmur dan sejahtera. Sehingga, berbagai macam capaian yang telah terasa oleh masyarakat tentunya menjadi modal meningkatnya kepercayaan masyarakat.
Pada kegiatan itu, relawan Jokowi se-Kabupaten Banyumas mendeklarasikan;
1. Setia Kepada Pancasila,UUD 45 Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mendukung penuh program dan strategi nasional Pemerintahan Presiden Jokowi.
3. Bersama Sama Menjaga Keberagaman dan Toleransi.
4. Madep Mantep 2024 Bersama Jokowi.
Adapun organisasi relawan yang hadir yakni, Posraya, Banyumas Bersatu, Lintas Iman, Bara JP, Garda Muda, Srikandi, Foreder, RJB, Kresna, JPKP, Projo, Sangaji, Seknas Jokowi, Petani Milenial, Relawan Tani Banyumas, Opang Banyumas, Peduli Disabilitas Banyumas, Relawan Becak Ontel Banyumas, UMKM Banyumas, Seni Budaya.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Konawe Perwakilan Konawe Kepulauan (Konkep) melalui Samsarti Suprianto menjelaskan terkait persoalan tanah warga yang ada di Roko-roko Raya. Berdasarkan hasil identitifkasi BPN di lahan milik Wa Asina dan Siti Jahara merupakan operasi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).
“TORA ini adalah kawasan hutan yang diturunkan statusnya oleh pemerintah menjadi areal peruntukan lain (APL), dan setelah statusnya turun, maka BPN turun ke desa tersebut, untuk melakukan program redistribusi tanah atau sertifikat redis, dan dari hasil sertifikat redis tersebut, berbondong-bondonglah masyarakat ini datang mendaftar ke pemerintah setempat atau di kepala desa untuk mendaftar tanah,” jelasnya saat rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Provinsi Sultra, pada Selasa (22/3/2022).
Dia memastikan di lahan tersebut tidak ada tumpang tindih. Jika diklaim ada persoalan batas tanah di lokasi tersebut seharusnya dilaporkan dan digugat secara hukum.
“BPN menganggap bahwa ketika ada tumpang tindih lahan, pasti diselesaikan di Pengadilan, tapi sampai hari ini juga tidak ada upaya menyampaikan ke kami, bahwa ada tumpang tindih tersebut,” bebernya.
Selain itu, Suprianto juga menegaskan tidak ada penyerobotan yang terjadi di atas lahan di Desa Sukarela Jaya itu.
“Kalau soal isu adanya kasus penyerobotan, kami tidak temukan penyerobotan lahan di sana. Jadi saya bisa pastikan, bahwa berdasarkan data BPN tidak ada tumpang tindih lahan di atas tanah itu, dan posisi La Dani itu di belakang, dan di depan itu Karni, dan yang harusnya ribut sebenarnya ini, harusnya Karni, tetapi dia tidak ribut-ribut juga,” sambung Suprianto.
“Kalau soal isu adanya kasus penyerobotan, kami tidak temukan penyerobotan lahan di sana,” ucapnya
Jelang Ramadan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak ingin masyarakat mengalami kelangkaan dan kesulitan mendapatkan minyak goreng. Ia pun memerintahkan jajarannya mengawasi pasar dan juga meminta produsen untuk menggenjot produksi.
Hal itu disampaikan Sigit usai meninjau ketersediaan dan harga penjualan minyak goreng jenis curah di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (26/3). Pengecekan itu dilakukan bersama dengan Forkopimda Jawa Timur.
“Tadi saya tanyakan langsung ke pedagang, mulai kemarin distribusi minyak curah sudah mulai masuk di Pasar Wonokromo, saya tanya ke para pedagang rata-rata stok cukup untuk kebutuhan satu minggu,” kata Sigit.
Ia berharap, produsen dan distributor pun kembali mengirimkan stok minyak goreng ke Pasar Wonokromo sepekan ke depan, untuk memenuhi harapan para pedagang di sana. Mengingat bulan Ramadan sudah dekat.
“Apalagi menjelang Ramadan tentunya kebutuhan terhadap minyak akan meningkat karena ada kebutuhan bulan Puasa,” ujarnya.
Ia pun memerintahkan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta supaya melakukan pengecekan distribusi minyak goreng di pasar yang jadi prioritas di Jatim, melalui Satgas Pangan.
“Karena itu saya minta ke Kapolda turunkan petugasnya baik dari satgas pangan daerah dan Bhabinkamtibmas untuk mengecek dimana yang kosong dan nanti segera diinformasikan untuk kita sampaikan ke distributor tingkat daerah atau pusat,” ucap dia.
“Kepolisian saya minta mengawal. Sehingga tidak ada hambatan proses produksi dan saat pendistribusian minyak curah karena memang ditunggu oleh masyarakat khususnya pedagang dan lainnya,” tambahnya.
Setelah berkunjung dari Pasar Wonokromo, Sigit dan rombongan kemudian berkunjung ke pabrik minyak goreng PT. Smart TBK, bilangan Rungkut Industri Kidul. Ia meminta produksi digenjot untuk menghindari kelangkaan selama Ramadan dan lebaran.
“Kami tadi sudah berkoordinasi dengan manajemen PT. Smart TBK, untuk menambah produksi minyak curahnya. Sebelumnya, mereka memproduksi sebanyak 250 ton tapi kami minta untuk ditambah lagi. Apalagi ini juga menjelang bulan Ramadan,” pungkasnya.
beritakendari.net Presiden Joko Widodo menegur jajaran menterinya lantaran masih kerap membeli barang impor ketimbang produksi dalam negeri. Salah satu menteri yang ditegur Jokowi yaitu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebab membeli traktor produksi luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai itu sebagai suatu yang wajar saja. Dia mengibaratkan seperti orangtua yang menegur anaknya supaya menjadi lebih baik.
“Setiap teguran ke menteri bukan berarti kemarahan. Ibarat orang tua menegur anaknya untuk lebih baik, memenuhi harapan. Itu biasa, hal yang biasa saja,” ujar Ali kepada wartawan, Sabtu (26/3/2022).
Ali juga menegaskan bahwa Partai NasDem mendukung pernyataan Jokowi untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri untuk semua bidang, termasuk alat dan mesin pertanian (Alsintan).
“Kalau NasDem sangat mendukung apa keinginan Bapak Presiden, dan bukan sampai pada teknologi yang low technology, tetapi yang high technology,” tegasnya.
Namun, Ali mengingatkan alat-alat teknologi seperti yang digunakan dalam industri pertanian harus mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dan mendaftarkannya ke e-catalog sebelum bisa digunakan. Hal ini yang kemudian menjadi kendala banyaknya produksi dalam negeri belum bisa digunakan dengan maksimal.
Sebab, banyak teknologi buatan dalam negeri yang belum bersertifikat SNI dan terdaftar ke e-catalog. Tanpa dua syarat tersebut, penggunaan alat teknolgi dapat bermasalah ke depannya.
“Traktor katakanlah sudah ada di produksi dalam negeri. Tapi kalau dia belum terstandarisasi SNI, dan belum masuk e-catalog, ya Kementerian Pertanian tidak bisa gunakan itu,” kata Ali.
“Ada lembaga lain yang kemudian menentukan itu. Tidak semata-mata Kementerian Pertanian doang. Harus ada kerja sama institusi lain yang menerjemahkan keinginan Bapak Presiden,” imbuhnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan kenginan Jokowi, perlu ada kerja sama antar kementerian dan lembaga. Misalnya, kata Ali, seperti Kementerian Investasi bisa membantu dengan manambahkan prasyarat alih teknologi kepada setiap produk maupun investor yang masuk ke Indonesia.
“Sehingga kemudian ke depan, 5-10 tahun yang akan datang semua industri dalam negeri sudah menggunakan teknologi dalam negeri,” kata Ali.
NasDem Singgung Keberhasilan Yasin Limpo Sebagai Menteri Pertanian
Meskipun salah satu kadernya yang juga menter pertanian sempat ditegur Jokowi akibat membeli traktor impor, Partai NasDem mengaku cukup bebersar hati. Sebab, Yasin Limpo dinilai cukup berprestasi di jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Ali kemudian menyinggung soal keberhasilan Yasin Limpo mempertahankan surplus ekspor pangan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
“Di tengah-tengah pandemi kemarin, salah satu menteri yang tetap bertahan untuk surplus dalam mengekspor itu ya Menteri Pertanian. Kemudian sampai dengan hari ini, salah satu ketersedian pangan itu mampu dipenuhi oleh Kementerian Pertanian,” kata Ali.
“Nah itu, pada sisi capaian yang kemudian NasDem melihat sebagai suatu hal yang positif,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menegur Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Dia mengaku jengkel lantaran sejumlah alat dan mesin pertanian (Alsintan) merupakan barang-barang impor, padahal alat tersebut tidak berteknologi tinggi. Hal itu dia ketahui saat menanam jagung di Atambua, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (23/3).
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIM), kepala daerah, dan direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/3).
“Alsintan, apa traktor-traktor kaya gitu, bukan hi-tech saja impor. Jengkel saya,” ucap Jokowi saat memberi pengarahan soal Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi kemudian melarang keras Mentan Yasin Limpo untuk membeli alsintan tak berteknologi tinggi dari luar negeri lagi.
“Saya kemarin dari Atambua, menanam jagung. Saya lihat ada traktor, alsintan, saya lihat (impor). Enggak boleh Pak Menteri, enggak boleh,” tegasnya.
Selain Mentan, Jokowi juga menegur sejumlah menteri lainnya. Diantaranya yaitu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin lantaran beberapa alat kesehatan di rumah sakit daerah masih impor.
Kemudian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang menghabiskan anggaran Rp2 triliun untuk impor bangku hingga laptop.