Wajib Tahu, Berikut Daftar Nama 7 Hacker Lebih Berbahaya Dari Bjorka

Date:

Nama Hacker Bjorka menjadi trending topik akhir – akhir ini, karena kemampuannya meretas dan membocorkan data penting negara hingga Kepala Negara (Presiden). Tak hanya itu, para pejabat tinggi negara pun menjadi sasaran Bjorka.

Tak hanya itu saja Bjorka juga mengunggah nama di balik pembunuhan aktivis Munir lantaran netizen menantangnya untuk membuka dokumen tersebut.

Tak lama setelah itu, akun Twitter Bjorka @bjorkanism hilang atau ditangguhkan pada Minggu (11/9/2022).

Hingga saat ini sosok hacker yang mengaku sebagai Bjorka ini pun belum diketahui identitas dan keberadaannya. Aksi peretasan semacam ini sebenarnya sudah terjadi berkali-kali. Bahkan ada beberapa hacker di dunia yang akhirnya diburu setelah melakukan peretasan.

Selain Bjorka, ternyata sudah ada tujuh hacker paling terkenal dan berbahaya di dunia melansir dari Kaspersky.

1. Kevin Mitnick

Kevin Mitnick merupakan salah satu hacker paling terkenal dan paling berbahaya di dunia. Dia bahkan pernah Pada tahun 1982, ia meretas Komando Pertahanan Amerika Utara (NORAD), sebuah pencapaian yang menginspirasi film War Games 1983.

Pada tahun 1989, ia meretas jaringan Digital Equipment Corporation (DEC) dan membuat salinan perangkat lunak mereka. Karena DEC adalah produsen komputer terkemuka pada saat itu, tindakan ini menempatkan Mitnick pada ancaman. Dia kemudian ditangkap, dihukum dan dikirim ke penjara.

Selama pembebasan bersyaratnya, dia meretas sistem pesan suara Pacific Bell.

Sepanjang karir hackingnya, Mitnick tidak pernah mengeksploitasi akses dan data yang diperolehnya. Dia dipercaya pernah mendapatkan kendali penuh atas jaringan Pacific Bell hanya untuk membuktikan bahwa itu bisa dia lakukan.

Atas peretasan yang dilakukannya, sebuah surat perintah dikeluarkan untuk menangkapnya. Namun dia berhasil melarikan diri dan hidup bersembunyi selama lebih dari dua tahun.

Meski pada akhirnya tertangkap, keahliannya untuk meretas tak bisa dianggap sepele.

2. Albert Gonzales

Menurut New York Daily News, Gonzalez, yang dijuluki “supnazi”, memulai kariernya sebagai “pemimpin kelompok kutu buku komputer yang bermasalah” di sekolah menengahnya di Miami.�

Gonzales terlibat dalam situs perdagangan kriminal Shadowcrew.com dan dianggap sebagai salah satu peretas dan moderator terbaik di sana.

Di usianya yang masih 22 tahun, Gonzalez ditangkap di New York karena penipuan kartu debit terkait dengan pencurian data dari jutaan rekening. Untuk menghindari hukuman penjara, ia menjadi informan untuk Secret Service, yang akhirnya membantu mendakwa puluhan anggota Shadowcrew.

Selama menjadi informan bayaran, Gonzalez melanjutkan aktivitas kriminalnya. Bersama dengan sekelompok kaki tangannya, Gonzalez mencuri lebih dari 180 juta rekening kartu pembayaran dari perusahaan-perusahaan termasuk OfficeMax, Dave and Buster’s dan Boston Market.

The New York Times Magazine mencatat bahwa Gonzales juga melakukan peretasan dara serial pertama dari informasi kredit AS TJX pada tahun 2015. Dia mencuri sekitar $256 juta dari TJX.

Selama proses hukum pada 2015, jaksa federal menyebut korban manusia Gonzalez tak tertandingi.

3. Gary McKinnon

Pada tahun 2002, Gary menjadi terkenal di dunia setelah meretas komputer militer terbesar sepanjang masa.

McKinnon menyebut peretasan dilakukan untuk mencari informasi mengenai UFO dan teknologi lain yang berguna bagi kepentingan publik.

Menurut ABC News, McKinnon telah didakwa secara in absentia di New Jersey dan Virginia utara atas tuduhan memasuki 97 komputer secara ilegal di 14 negara bagian, termasuk database sipil dan angkatan laut AS.

Tindakan itu menyebabkan kerusakan sekitar 700.000 dollar Amerika dan mengganggu jalur suplai militer.

4. Matthew Bevan dan Richard Pryce

Hacker paling terkenal dan berbahaya di dunia selanjutnya adalah Matthew Bevan dan Richard Pryce.

Keduanya merupakan hacker asal Inggris yang berhasil meretas beberapa jaringan militer pada tahun 1996, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea (KARI).

Bevan (Kuji) dan Pryce (Datastream Cowboy) telah dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka mengungkap penelitian KARI ke sistem militer Amerika. Bevan mengklaim bahwa dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus Gary McKinnon.

5. Michael Calce

Pada Februari 2000, Michael Calce yang berusia 15 tahun atau yang dikenal sebagai “Mafiaboy”, menemukan cara untuk mengambil alih jaringan komputer universitas. Dia menggunakan sumber daya gabungan tersebut untuk meretas mesin pencari nomor satu saat itu, yakni Yahoo.

Dalam waktu satu minggu, Calce juga dengan mudah meretas Dell, eBay, CNN, dan Amazon dengan menggunakan serangan distributed-denial-of-service (DDoS) yang membuat server perusahaan kewalahan dan menyebabkan situs web mereka mogok.

Peretasan yang dilakukan Calce ini pun jadi sorotan dunia. Banyak orang jadi bertanya-tanya, jika situs web terbesar di dunia bernilai lebih dari $1 miliar dapat dengan mudah diretas, apakah ada data online yang benar-benar aman?

Kemampuan peretasan Calce ini bisa dibilang turut munculnya undang-undang kejahatan dunia maya kala itu.

6. Kevin Poulsen

Pada tahun 1983, Poulsen yang masih berusia 17 tahun (alias Dark Dante) meretas ARPANET, jaringan komputer Pentagon.

Dengan mudah Poulsen ditangkap namun pemerintah memutuskan tidak menuntutnya karena masih di bawah umur. Ia hanya mendapatkan peringatan dari pihak kepolisian Amerika Serikat (AS).

Namun kejadian tersebut tidak menyurutkan keinginan Poulsen untuk kembali melakukan peretasan.

Pada tahun 1988, Poulsen meretas komputer federal dan menggali file yang berkaitan dengan presiden yang digulingkan, Ferdinand Marcos. Peretasan yang dilakukannya kembali ketahuan, namun Poulsen berhasil kabur.

Di tengah pelariannya, Poulsen kembali meretas file pemerintah dan mengungkapkan sebuah rahasia.

Pada 1990, dia juga sempat dia meretas sebuah kontes di stasiun radio. Ia memastikan diri sebagai penelepon ke-102 yang dapat memenangkan hadiah Porsche baru, paket liburan dan uang 20.000 dollar AS>

Akibat sederet perbuatannya, Poulsen segera ditangkap dan dilarang menggunakan komputer selama tiga tahun.

Sejak saat itu dia beralih ke peretasan topi putih dan jurnalisme. Dia menulis tentang keamanan siber dan penyebab sosial-politik terkait web untuk Wired, The Daily Beast, dan blognya sendiri Threat Level.

Paulson juga bekerja sama dengan peretas terkemuka lainnya untuk mengerjakan berbagai proyek yang didedikasikan untuk keadilan sosial dan kebebasan informasi.

Salah satu kerjasama yang paling menonjol yaitu ketika bekerja dengan Adam Swartz dan Jim Dolan untuk mengembangkan perangkat lunak open-source SecureDrop.

7. ASTRA

Hacker paling terkenal dan berbagai di dunia yang terakhir yaitu ASTRA. Hingga saat ini identitasnya tidak pernah terungkap.

Namun, menurut Daily Mail, beberapa informasi telah dirilis tentang ASTRA, yakni dia ditangkap oleh pihak berwenang pada tahun 2008, dan saat itu dia diidentifikasi sebagai matematikawan Yunani berusia 58 tahun.

Dilaporkan, dia telah meretas ke dalam Grup Dassault, selama hampir setengah dekade. Selama waktu itu, dia mencuri perangkat lunak dan data teknologi senjata mutakhir yang kemudian dijual kepada 250 orang di seluruh dunia.

Peretasannya merugikan Dassault Group sebesar $360 juta. Tidak ada yang tahu mengapa identitas lengkapnya tidak pernah terungkap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Operasi Lilin 2024, Humas Polri Pastikan Akhir Tahun Aman

Operasi Lilin 2024, Humas Polri Pastikan Akhir Tahun Aman Operasi...

Polri Raih Predikat Informatif di Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik

Polri Raih Predikat Informatif di Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Divisi...

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri Amankan Sebaik-baiknya

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri...

Kapolri: Personel Gabungan Polri-TNI Amankan 61 Ribu Lokasi Ibadah dan Rekreasi Saat Natal-Tahun Baru

Kapolri: Personel Gabungan Polri-TNI Amankan 61 Ribu Lokasi Ibadah...