Mabes Polri dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 menggelar wayangan dengan lakon Wahyu Cakraningrat, Jumat malam (7/7/2023).
Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra, S.IK , M.Si bersama PJU juga menyaksikan gelaran ini secara virtual di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota yang juga dihadiri Budayawan, Imam Mubarok.
Gelaran wayangan di Mabes dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri dihadiri oleh Kapolri dan Panglima TNI.
Mengapa Wahyu Cakraningrat disebutkan sebagai wahyu keraton dan mengapa Abimanyu berhak sebagai penerima Wahyu Cakraningrat. ?
“Abimanyu memiliki tipikal yang lebih ideal sebagai seorang raja daripada Kresna dan Yudistira.la adalah titisan Indra, Wisnu, dan Soma yang ketiganya adalah “prototipe” raja ideal,” kata Imam Mubarok atau biasa akrab dipanggil Gus Barok , budayawan Kediri ini.
Konsep tersebut oleh masyarakat Jawa ditransformasikan menjadi bentuk “baru” Lakon Wahyu Cakraningrat. Menitis kepada seseorang yang telah dikodratkan menjadi pancering ratu tanah Jawa.
Penitisan terjadi dalam satu jalur mitologi ritual, Berdasarkan kapasitas tersebut, maka didudukkannya Abimanyu sebagai pancering ratu tanah Jawa dapat dimaklumi, dan kekuasaan raja-raja Jawa diakui dan dilindungi.
Selain secara virtual ditonton di Mako Polres Kediri Kota Kegiatan ini juga ditonton di 8 Mapolsek di Wilayah Hukum Polres Kediri Kota.