Kabar Bagus, Upah Minimum 2023 Akan Naik 13 Persen

Date:

Kenaikan Upah Minimum 2023 masih dalam pembahasan secara tripartit, yang terdiri atas pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah. Hal itu disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

Kemudian, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) masih menantikan data inflasi dan pertumbuhan ekonomi dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai acuan untuk penetapan upah minimum 2023.

“Pembahasan melalui Depenas (Dewan Pengupahan Nasional), melalui Tripartit, di dalam Tripartit itu kan ada pengusaha, ada pekerja kita juga terus lakukan. Kita berikutnya adalah tahap meminta data sesuai kebutuhan untuk penyusunan upah minimum tersebut terhadap BPS. BPS akan menjadi penyedia data,” katanya ditemui di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Seiring dengan pembahasan tersebut, para buruh/pekerja telah menyuarakan agar upah minimum tahun depan naik 13 persen.

Lantas upah minimum tahun 2023 bakal naik seperti diusulkan oleh buruh?

“Kami mendengarkan di forum-forum yang kami sosialisasikan di forum Cipta Kerja dan forum lain-lain, memang saya menugaskan kepada Bu Dirjen (PHI Jamsostek) untuk mendengarkan aspirasi para pekerja/buruh, kita sedang berlangsung proses itu,” ucap Menaker.

Buruh Usul Upah Minimum 2023 Naik 13 Persen

Kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya telah dirasakan dampaknya oleh kaum buruh. Pertama, makanan dan minuman, kedua transportasi, dan ketiga adalah perumahan atau sewa kontrakan.

Oleh karena itu, Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal menuntut upah minimum 2023 naik13 persen.

“Kami menolak bila kenaikan upah minimum menggunakan PP 36,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (17/10/2022).

Adapun yang menjadi dasar tuntutan kenaikan upah minimum 2023 sebesar 13 persen adalah nilai inflansi dan pertumbuhan ekonomi. Inflansi diperkirakan 6,5 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,9 persen.

Ditambah nilai produktivitas, maka sangat wajar jika upah minimun 2023 naik sebesar 13 persen. Pihaknya meminta pemerintah dan Apindo tidak bermain-main dengan alasan pandemi, dan resesi global untuk menjadi dasar kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK) sebesar 1 persen sampai 2 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Polda Kaltara Support Psikologi Kepada Personel Yang Terlibat Ops Mantap Praja Kayan Tahun 2024

Polda Kaltara Support Psikologi Kepada Personel Yang Terlibat Ops...

Kampanye di Pomalaa, ASR Janji Akan Fokus Pada Kesejahteraan Masyarakat

BERITAKENDARI.NET - Kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur...

Pengamanan Kampanye Pertemuan Terbatas Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan

Pengamanan Kampanye Pertemuan Terbatas Pasangan Calon Bupati dan Wakil...