Dibantu Kaki Palsu oleh Polresta Malang Kota, Siswa SMA Sangat Bersyukur
MALANG – Tak ada kata berhenti untuk berbuat baik. Hal ini turut mewarnai agenda Bakti Kesehatan menyambut Peringatan 78 Tahun Hari Bhayangkara, dengan berbagi kaki palsu bagi penyandang disabilitas. Agenda ini diselenggarakan oleh Polresta Malang Kota, Sabtu (8/6) pagi.
Bantuan kaki palsu tersebut, merupakan kerjasama Polresta Malang Kota dengan Kick Andy Foundation. Proses pembuatannya didukung oleh berbagai sponsor yakni Grab, Hyundai dan Benih Baik.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, ada sebanyak 37 orang penerima bantuan kaki palsu. Sebanyak tiga orang mendapatkan bantuan secara simbolis di Balaikota Malang, dan 34 lainnya di Ballroom Sanika Satyawada Polresta Malang Kota.
“Penyerahan secara simbolis kepada tiga orang penerima, oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, Kapolda NTB Irjen Pol Umar Faroq dan Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, di Balai Kota Malang bersamaan dengan kegiatan Tour De Panderman,” terang Buher, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, mayoritas penerima bantuan kaki palsu ini adalah korban laka lantas. “Agenda ini juga sebagai imbauan serta ajakan kepada masyarakat, agar lebih bijak dalam berkeselamatan berkendara,” tambahnya.
Ia mengatakan, bantuan ini akan dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga apabila ada masyarakat Malang Raya khususnya, yang membutuhkan kaki palsu, akan disambungkan dengan Kick Andy Foundation, untuk bisa mendapatkan kaki palsu gratis.
“Kegiatan pemberian bantuan kaki palsu ini, tidak berhenti sampai di sini saja. Kami dari Polresta Malang Kota siap mengakomodir bagi masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan, Muhammad Hidayah, 17 tahun, bersyukur bisa mendapatkan bantuan kaki palsu. Alat bantu ini, bisa membuatnya beraktivitas lebih optimal, dan lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.
“Sebelumya sempat punya kaki palsu, namun saat ini sudah kekecilan. Untuk yang baru ini, saya masih mencoba adaptasi agar bisa menggunakan dengan baik,” ungkapnya.
Hidayah sendiri merupakan penyandang disabilitas sejak lahir. Kedua kakinya tidak dapat tumbuh sempurna dan hanya sampai sebatas lutut saja.
“Adanya bantuan kaki palsu ini, saya bisa beraktivitas normal seperti orang pada umumnya. Apalagi saya juga masih pelajar SMA, jadi sangat bersyukur bisa mendapatkan alat bantu ini,” pungkasnya