Perkawinan sedarah sangat tidak dianjurkan karena telah melanggar norma yang sudah berlaku. Beberapa sumber mengatakan bahwa perkawinan sedarah memiliki resiko yang sangat tinggi.
kali ini ada sebuah keluarga yang melakukan hal tersebut, simak sampai akhir ya !
Inilah yang terjadi dalam keluarga Whitaker di Virginia.
Keluarga Whitaker yang melakukan perkawinan sedarah menyebabkan seluruh anak-anaknya mengalami kelainan mental dan fisik. Tentu saja kondisi ini langsung menjadi sorotan masyarakat dunia. Khususnya setelah kisah keluarga Whitaker diangkat ke dalam film dokumenter.
Sejumlah orang mengatakan bahwa anggota keluarga Whitaker tak mampu berbicara dan hanya berkomunikasi dengan cara menggerutu.
Kondisi keluarga Whitaker juga sempat diungkap melalui sebuah buku berjudul Created Equally yang ditulis oleh Mark Lalita pada tahun 2004.
Siapa sangka, Lalita rupanya sempat berkunjung ke kediaman keluarga Whitaker.
Saking ngerinya, Lalita menyebut bahwa momen tersebut merupakan kunjungan paling gila yang pernah dilakukannya.
Bahkan, kehadirannya di kediaman keluarga Whitaker sempat menuai ancaman dari salah seorang tetangga yang tinggal di area tersebut.
Lebih mengerikan lagi, tetangga Whitaker tersebut mengusir Lalita dengan cara membawa senapan di genggamannya.
Bukan apa-apa, warga sekitar diketahui sangat protektif kepada keluarga Whitaker dan tak segan mengusir siapa saja yang datang.
Melalui diskusi panjang, akhirnya ia berhasil mendapat kesempatan untuk mengetahui lebih banyak soal keluarga Whitaker.
Keluarga tersebut tergolong sebagai kelompok orang yang terisolir dari dunia luar. Asal-usul keluarga Whitaker tak pernah diketahui oleh masyarakat sekitar.
Alhasil, muncul sebuah hipotesis mengenai efek perkawinan sedarah yang kemungkinan dijalani oleh keluarga Whitaker.
Melansir dari Bangkapos.com, anak-anak keluarga Whitaker adalah Lorraine, Ray dan Timmy yang diketahui menderita semacam cacat mental. Orangtua mereka diketahui adalah sepupu dekat yang menikah. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat miskin dan hampir tidak dapat bertahan hidup.
Ray bahkan tidak bisa berbicara karena tunawicara Ray, Lorraine, dan Timmy tinggal bersama satu sama lain, sedangkan anak lainnya, Freddie meninggal karena serangan jantung sejak lama.